Sabtu, 04 Februari 2023

MANFAAT ECOENZYME

 Berbagi Praktik Baik

Manfaat Ecoenzyme untuk Kehidupan Sehari-hari (4)

Sumber : Modul EEN, 2021

Hai Sahabat

Salam Literasi

Masih setia kan berliterasi tentang limbah dan lingkungan? Setelah bisa membuat ecoenzyme dan memanen ecoenzyme, kita harus tahu apa saja manfaatnya. 

Berikut ini manfaat ecoenzyme baik bagi kehiudpan sehari-hari atau pun bagi kesehatan dan lingkungan kita.

Ecoenzyme untuk kehidupan sehari-hari, manfaatnya antara lain :

1. Sebagai pembersih alami baik untuk pembersih lantai, membersihkan kamar mandi, membersihkan dapur, kompor, alat-alat memasak, 

2. Sebagai campuran detergen dan pelembut alami untuk mencuci baju dan mencuci piring

3. Membersihkan pestisida dan kuman yang ada di buah dan sayuran. Sehingga buah dan sayuran sebelum dioalh atau dikonsumsi dapat dicuci dengan air yang sudah ditambahkan ecoenzyme

Ecoenzyme untuk perawatan diri, manfaatnya antara lain:

1. Campurkan pada shampo dan sabun mandi

2. Pengganti odol atau dapat digunakan untuk berkumur

3. sebagai toner wajah dan campuran cream wajah

Ecoenzyme untuk kesehatan dan pertanian akan dibahas khusus ya . . .

Terima kasih

#TantanganMenulisFebruariCeria

#Hari ke-4

Jumat, 03 Februari 2023

PANEN ECOENZYME

 Berbagi Praktik Baik

PANEN ECOENZYME (3)

(Sumber : Dokumentasi pribadi)

Hai Sahabat, 
Salam Literasi

Sudahkah mengkonsumsi buah dan sayur hari ini? Semoga senantiasa sehat dan bahagia. Masih ingatkah cara membuat Ecoenzyme? Jadi, selama menunggu masa panen, pastinya kita tetap mengkonsumsi buah atau sayur. Limbah kulit buahnya, ya kita jadikan ecoenzyme lagi lagi dan lagi.

Setelah 90 hari (3 bulan), proses fermentasi ecoenzyme berlangsung. Saatnya untuk dipanen. Langkah-langkah panen Ecoenzyme sangat mudah kok, cukup disaring, pisahkan cairan ecoenzyme dengan ampasnya. Kemudian simpan di botol plastik agar mudah digunakan atau pun dibagikan.

Sumber : Modul EEN, 2021

Kali ini saya ceritakan, pengalaman panen ecoenzyme yang saya buat dalam tong dengan volume 60 liter. Kebetulan ecoenzyme ini berumur lebih dari 3 bulan, karena belum sempat untuk langsung dipanen. Tetapi, tidak masalah ya sahabat. Ecoenzyme tidak memiliki masa kadaluarsa. 

Sumber : dokumetasi pribadi

Selesai penyaringan, cairan ecoenzyme dicek dulu pH nya. Standar ecoenzyme yang dibuat yaitu memiliki ph di bawah 4 dan memiliki aroma asam segar khas fermentasi. Jika muncul jamur hitam dan berbau got, ini tandanya eoenzyme belum berhasil ya. Perlu penangan khusus jika kasus ini terjadi. Caranya dan solusinya ada dunk, tapi nanti di aertikel lainnya he he
Sumber : Modul EEN, 2021

Nah, setelah ph diukur. Mari mengemas ecoenzyme ke dalam botol botol plastik bekas mineral. Jadi, kita juga memanfaatkan botol plastik sekali pakai jangan langsung dibuang ya.Selain itu, saya simpan juga ke dalam jerigen 5 Liter untuk mengisi stok ecoenzyme di Bank Ecoenzyme NTB.


Sumber : dokumentasi pribadi

Sumber : dokumentasi pribadi




SELAMAT MEMBUAT ECOENZYME

#TantanganMenulis Februari Ceria

#Hari ke 3


Kamis, 02 Februari 2023

CARA MEMBUAT ECOENZYME

Berbagi Praktik Baik

 CARA MEMBUAT ECOENZYME (2)

                                                    (Sumber : Dokumentasi pribadi Penulis)

Salam Literasi

Hai Sahabat, setelah memahami apa dan mengapa harus membuat ecoenzyme.  Yuk kita buat Ecoenzyme di rumah masing-masing. Cara membuatnya sangat mudah, yang dibutuhkan adalah kemauan untuk berbuat dan peduli mengolah limbah organik kita masing-masing.

Sebelum membuat ecoenzyme, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan.

1. Rumus pembuatan ecoenzyme yaitu 1 : 3 : 10 

(1 bagian molase atau gula merah, 3 bagian berupa bahan organik (BO) dan 10 bagian adalah air). Volume air maksimal 60% dari volume wadah. 

(Sumber : Modul EEN, 2021)

Berikut ini tabel perhitungan sesuai volume wadah yang dimiliki. Sehingga dengan komposisi yang        tepat, diharapkan hasil Ecoenzyme memenuhi standar yang berlaku.

(Sumber : Modul EEN, 2021)

2. Siapkan alat dan bahan berikut :

a. Wadah plastik bermulut lebar dengan penutup (pastikan kedap udara) dan bersih dari bahan kimia dan sisa sabun. Pemilihan wadah yang tepat dapat mendukung proses fermentasi secara maksimal. 

(Sumber : Modul EEN, 2021)

b. Kulit buah dan sisa sayuran (yang belum diolah/dimasak). Semua kulit buah dan sayuran dapat digunakan, kecuali sayuran yang sudah dimasak, kulit buah busuk/berulat dan berjamur, kulit buah dan sayuran berminyak (seperti kelapa dan ampasnya tidak dapat digunakan), kering/keras seperti kulit durian. Semakin banyak jenis bahan organik yang digunakan, maka semakin baik. Minimal ada 6 jenis kulit buah dan sisa sayuran yang digunakan.

(Sumber : Modul EEN, 2021

c. Molase. Selain itu, dapat digunakan juga gula merah tebu, gula aren, gula kelapa dan gula lontar. Tidak dianjurkan menggunakan gula pasir. 

(Sumber : Modul EEN, 2021)

d. Air sumur (jika menggunakan air PAM, biarkan selama 24 jam sebelum digunakan). Kita juga bisa memanfaatkan air buangan AC. Selain itu, air hujan juga dapat digunakan membuat ecoenzyme, yaitu air hujan yang ditampung langsung dari langit, bukan yang ditampung dari tetesan genteng atau atap. 

(Sumber : Modul EEN, 2021)

e. Timbangan untuk menimbang kulit buah/sisa sayuran dan molase atau gula merah.
f. Gelas ukur atau ceret ukur untuk mengukur volume air

Langkah-langkah Membuat Ecoenzyme, sebagai berikut:

Misalnya, jika wadah plastik yang digunakan memiliki volume 5 liter, maka 
1. Siapkan air bersih sebanyak 3 liter ke dalam wadah tersebut. 

(Sumber : dokumentasi pribadi)

2. Tuangkan 300 gram molase, pastikan tidak ada molase yang tersisa di botol atau wadahnya, bilas bersih. 
(Sumber : dokumentasi pribadi)

3. Aduk hingga molase dan air bercampur merata. 

4. Masukkan bahan organik sebanyak  900 gram. Jika junlah bahan organik, tidak dapat terpenuhi dalam 1 hari, maka boleh dicicil maksimal hingga 7 hari sampai jumlahnya sesuai.

(Sumber : Modul EEN, 2021)

5. Aduk sebentar hingga semua bahan organik tercampur. 
6. Tutup wadah serapat mungkin, pastikan agar kedap udara. Bisa ditambahkan plastik dan diberi lakban.
7. Ingat untuk memberikan label keterangan pada wadah berisi tanggal pembuatan, tanggal panen, volume air, molase dan jenis-jenis bahan organik yang digunakan. 

(Sumber : dokumentasi pribadi)

8. Simpan wadah ecoenzyme di tempat yang teduh dan bersih. Proses fermentasi berlangsung selama 3 bulan. 
(Sumber : Modul EEN, 2021)

9. Tahap berikutnya adalah panen ecoenzyme. Tunggu artikel selanjutnya ya

Terima kasih

#Tantangan Menulis Februari Ceria
#Hari ke-2
MARI MEMBUAT ECOENZYME
SAYANGI BUMI
SAYANGI DIRI
SELAMATKAN GENERASI

Rabu, 01 Februari 2023

OLAH LIMBAH ORGANIK Jadi ECOENZYME

Berbagi Praktik Baik 

OLAH LIMBAH ORGANIK Jadi ECOENZYME (1)

(Sumber : Dokumentasi Pribadi Penulis)

Salam Literasi

Halo Sahabat semua, kali ini penulis akan berbagi tentang pengolahan limbah organik menjadi Ecoenzyme. Pernahkah mendengar tentang Ecoenzyme? Sudahkah menerapkannya untuk mengurangi limbah rumah tangga kita? Limbah kita adalah tanggung jawab diri kita masing-masing. Sepakat bukan?

Apa Itu Ecoenzyme?

Ecoenzyme adalah cairan alami serba guna yang merupakan hasil fermentasi dari sisa buah atau sisa sayuran dengan air dan gula merah atau molase dengan komposisi tertentu. Proses fermentasi minimal 3 bulan untuk wilayah tropis dan 6 bulan untuk wilayah di kawasan sub-tropis. Hasil akhir dari proses fermentasi ini adalah cairan berwarna kecoklatan dengan aroma asam segar khas fermentasi. Warna ecoenzyme bervariasi dari coklat muda hingga coklat tua bergantung pada jenis sisa buah atau sisa sayuran dan jenis gula yang digunakan.

Formula pembuatan ecoenzyme ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong. Beliau adalah pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand yang melakukan penelitian sejak tahun 1980-an. Ecoenzyme diperkenalkan secara lebih luas oleh Dr. Joean Oon, seorang peneliti Naturopathy dari Penang, Malaysia. 

Mengapa Ecoenzyme?

Beberapa alasan penting yang perlu kita sadari bersama bahwa:

  1. Sampah organik di TPA merupakan sampah yang menjadi sumber bau tidak sedap di lingkungan. Sekitar 60% sampah di TPA merupakan sampah organik yang salah satu sumbernya adalah rumah-rumah kita. 
  2. Pembusukan limbah organik ini menghasilkan gas metana, yaitu salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. 
  3. Selain itu, tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar produk yang kita gunakan di rumah, mengandung bahan kimia sintetis yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
  4. Kemasan dari produk-produk kimia tersebut juga mencemari lingkungan, karena hanya sebagian kecil yang didaur ulang.

Upaya sederhana yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kerusakan dan pencemaran lingkungan, yakni dengan membuat ecoenzyme. Sehingga dengan mengolah limbah organik dari rumah kita sendiri, maka sebagian besar beban TPA dapat kita kurangi. Selain itu, dengan membuat ecoenzyme, kita telah berpartisipasi untuk mengurangi beban bumi sekaligus menerapkan gaya hidup minim kimia sintetis.

Bagaimana Cara Membuat Ecoenzyme?

Eits...jangan khawatir! Cara membuat Ecoenzyme sangat mudah kok. Tapi, tunggu artikel berikutnya ya. he he

Referensi: Modul Ecoenzyme Nusantara. 2021.

#Tantangan Menulis Februari Ceria

#Hari ke-1

MENULIS BUKU Ber-ISBN dari KARYA ILMIAH

  Pertemuan ke-24 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke 30 PGRI Jumat, 08 Desember 2023 Sumber : WA grup KBMN 30 Jumat, 08 Desember 2023...