Jumat, 28 Februari 2025

MARI MENULIS BUKU BIOGRAFI & AUTOBIOGRAFI

 Pertemuan Ke-17

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32

Jum'at, 28 Februari 2025

Narasumber : Lely Suryani, S.Pd.,SD

Moderator : Ahmad Sholeh, S.Pd.,Gr

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

"Biografi mengajarkan bahwa setiap perjuangan memiliki arti, dan setiap kisah layak untuk diceritakan."

Jum'at, 28 Februari 2025. Penghujung Bulan Sya'ban. Insya Allah, besok sudah Ramadan. Sehingga Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32, pertemuan ke-17 dilaksanakan siang hari. Ya, pukul 13.00-15.00 wib. Tema kelas hari ini yaitu "Menulis Buku Biografi" bersama narasumber hebat yaitu Ibu Lely Suryani, S.Pd.SD dan dipandu oleh Ahmad Sholeh, S.Pd.,Gr

Ibu Lely Suryani, S.Pd.SD, beliau adalah pegiat literasi yang sangat aktif. Sekarang sebagai editor di media online nasional Melintas.id, Profil lengkap narasumber dapat kita baca melalui link berikut https://lelysuryanikreatifinspiratif.blogspot.com/2023/01/profil-lely-suryani.html Ternyata beliau penulis buku Biografi tentang OmJay Bapak Dr. Wijaya Kususmah, M.Pd



ARTI BUKU


Secara umum, BUKU adalah kumpulan lembaran kertas atau bahan lain yang dijilid menjadi satu dan berisi tulisan, gambar, atau informasi lainnya. Buku dapat dikategorikan berdasarkan genre, seperti fiksi, non-fiksi, ilmiah, atau pendidikan..

Buku Biografi adalah jenis buku yang menceritakan kisah hidup seseorang, biasanya orang yang terkenal atau dianggap penting oleh masyarakat. Biografi ditulis oleh orang lain, bukan oleh orang yang diceritakan kisahnya (otobiografi).

GENRE / ISI BUKU

Berdasarkan isinya, buku dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Fiksi: Cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi penulis, seperti novel, cerpen, puisi, dan drama. Contohnya: Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck oleh Buya Hamka, dan Sajak-sajak Chairil Anwar oleh Chairil Anwar
  2. Non Fiksi: Cerita yang berdasarkan fakta dan kenyataan, seperti biografi, sejarah, sains, dan buku self-help. Contohnya: Habis Gelap Terbitlah Terang oleh H.A. Salim, Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia oleh Yuval Noah Harari, dan Atomic Habits oleh James Clear.


TUJUAN MENULIS BIOGRAFI

Tujuan penulisan biografi:

  1. Menyampaikan kisah inspiratif: Biografi dapat menceritakan kisah hidup seseorang yang penuh dengan perjuangan dan pencapaian, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi orang lain.
  2. Mencatat sejarah: Biografi dapat mencatat sejarah hidup seseorang yang telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat.
  3. Meningkatkan pemahaman: Biografi dapat membantu kita memahami orang lain dengan lebih baik, termasuk motivasi, pemikiran, dan perasaannya.
  4. Menyajikan informasi: Biografi dapat menyajikan informasi tentang peristiwa sejarah, budaya, dan sosial.

CIRI-CIRI BUKU BIOGRAFI


Ciri-ciri buku biografi:

  1. Menceritakan kisah hidup seseorang: Buku biografi berfokus pada kisah hidup satu orang tertentu.
  2. Ditulis oleh orang lain: Buku biografi ditulis oleh orang lain, bukan oleh orang yang diceritakan kisahnya.
  3. Berdasarkan fakta: Buku biografi harus didasarkan pada fakta dan informasi yang akurat.
  4. Objektif: Buku biografi harus ditulis secara objektif dan tidak memihak.
  5. Menarik: Buku biografi harus ditulis dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.

STRUKTUR BUKU BIOGRAFI

Sebuah buku biografi, memiliki struktur penulisan seperti ini:

  1. Pendahuluan: berisi informasi tentang orang yang diceritakan kisahnya, seperti nama, tanggal lahir, dan latar belakang.
  2. Tubuh buku: berisi cerita tentang kehidupan orang tersebut, dari masa kecil hingga saat ini.
  3. Penutup: berisi kesimpulan tentang kehidupan orang tersebut dan warisannya.


MANFAAT BUKU BIOGRAFI



Ternyata, Membaca Buku Biografi memiliki banyak manfaat:

  1. Meningkatkan pengetahuan: Membaca buku biografi dapat membantu kita untuk mengetahui lebih banyak tentang kehidupan orang lain, termasuk perjuangan, pencapaian, dan pemikiran mereka.
  2. Mengembangkan motivasi: Membaca buku biografi dapat memotivasi kita untuk mencapai tujuan kita sendiri.
  3. Meningkatkan empati: Membaca buku biografi dapat membantu kita untuk lebih memahami orang lain dan perasaan mereka.
  4. Meningkatkan pengetahuan sejarah: Membaca buku biografi dapat membantu kita untuk mengetahui lebih banyak tentang sejarah dan peristiwa penting.
  5. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis: Membaca buku biografi dapat membantu kita untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.

CARA MENULIS BUKU BIOGRAFI



Langkah-langkah menulis buku biografi:

  1. Penelitian Mendalam: Mulailah dengan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang tokoh yang akan Anda tulis. Ini bisa meliputi wawancara, membaca buku, artikel, dan sumber lain yang relevan.
  2. Membuat Garis Besar: Buatlah garis besar atau kerangka buku Anda. Tentukan bab-bab utama dan sub-bab yang akan Anda tulis. Ini akan membantu Anda mengorganisir informasi dengan baik.
  3. Menulis Pengantar: Pengantar harus menarik perhatian pembaca dan memberikan gambaran umum tentang siapa tokoh tersebut dan mengapa mereka penting.
  4. Menggali Pengalaman Penting: Seperti yang disebutkan dalam konteks, gali pengalaman paling berkesan dari tokoh tersebut. Bagaimana perasaan mereka saat itu? Siapa saja yang terlibat? Bagian mana yang paling tidak terlupakan
  5. Menggunakan Referensi: Gunakan referensi dari buku cerita atau sumber lain yang relevan untukmemperkaya narasi Anda. Misalnya, buku "Tunggu Aku!" oleh Sofia Natalia Zebua dan ilustrator Stephanie Valentine, atau buku oleh Nelfi Syafrina.
  6. Menulis dengan Gaya Naratif: Tulislah dengan gaya naratif yang menarik, seolah-olah Anda menceritakan sebuah cerita. Gunakan detail-detail yang hidup untuk membuat pembaca merasa terlibat.
  7. Revisi dan Edit: Setelah selesai menulis, revisi dan edit tulisan Anda. Pastikan tidak ada kesalahan tata bahasa dan informasi yang disajikan akurat.
  8. Mendapatkan Umpan Balik: Mintalah orang lain untuk membaca dan memberikan umpan balik. Ini bisa membantu Anda melihat kekurangan yang mungkin terlewatkan.
  9. Bangun Komunikasi dengan tokoh dan orang-orang disekelilingnya secara intensif dan berkelanjutan

Lantas apakah harus menjadi tokoh yang berpengaruh untuk memiliki biografi? 

Menulis buku Biografi, tidak harus tokoh atau orang terkenal, bisa saja orang terdekat. Misalnya kisah ayah, ibu, suami, atau bahkan kisah anak-anak kita. Bagi  penulis yang akan mengisahkan orang yang sudah meninggal, selain untuk mengabarkan kisah-kisah baik semasa hidupnya, juga sebagai bentuk penghormatan. 

Bagaimana caranya, misalnya mau menulis kisah ayah, padahal orangnya saja sudah meninggal?
  1. Hidupkan kembali memori-memori kebersamaan dengan ayah, sangat membantu dalam menulis biografi tentang beliau, termasuk memori tentang ayah dari ibu ataupun keluarga yang mengenal dekat Ayah
  2. Rencanakan dari sekarang narasumber yang akan dimintai keterangan terkait ayah
  3. Buat jadwal pertemuan dan komunikasikan dengan narasumber yang bersangkutan
  4. Urutkan hasil tuturan dari masing-masing narasumber, cek lagi kebenarannya, dengan mengadakan kroscek ulang dan lanjutan.
  5. Jika sudah tersusun, boleh dikata masih bahan mentah, mintalah pendapat kepada orang yang lebih paham tentang kepenulisan. misalnya orang yang ahli editing, lay out dll.
  6. Dari segi waktu juga demikian, harus dikomunikasikan dengan orang-orang yang terlibat, dan itu tidak sekali jadi. intinya disetiap karya pasti butuh yang namanya kesabaran.
  7. Selanjutnya, lakukan proofreading sebelum masuk ke percetakan..

PERLU DIPERHATIKAN

  • menulis buku biografi walaupun berisi kisah nyata seseorang, namun kisah yang baik-baik saja yang ditulis, 
  • jangan sampai kisah kurang baik ikut dimasukkan, yang berpotensi menimbulkan pertentangan
  • Apalagi buku tersebut akan dipublikasikan secara luas, maka menutup aib orang lain adalah kewajiban. Karena salah satu tujuan menulis biografi adalah untuk menginsparasi pembaca, mulai dari perjuangan2 yang berdarah-darah, hingga pencapaian yang gemilang

Demikian, pemaparan materi dari narasumber kita. Sangat menarik. Ternyata, selain menulis buku biografi untuk mengabadikan kisah hidup orang lain, kita juga bisa membuat Buku Biografi diri kita sendiri. Ya, namanya AUTOBIOGRAFI, seperti karya narasumber kita ini. 

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

"Hidup adalah cerita, dan biografi adalah cara dunia mengenangnya."

Rabu, 26 Februari 2025

PEMANFAATAN BUKU DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN

Pertemuan Ke-16

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32

Rabu, 26 Februari 2025

Narasumber : Nur Dwi Yanti, M.Pd

Moderator : Raliyanti 

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32


Rabu, 26 Februari 2025. Pukul 19.15 wib, Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32, pertemuan ke-16 dimulai. Tema kelas malam ini yatiu "Pemanfaatan Buku Digital dalam Pembelajaran". Tentunya, tema ini sangat relevan dengan perkembangan dunia pendidikan saat ini. Dimana, kemajuan teknologi tak bisa kita hindari. Namun, jauh lebih bijak jika kita bisa memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran di kelas kita. 

Kelas malam ini, menghadirkan narasumber yang memiliki segudang prestasi dan karya, termasuk pengalaman mengikuti bimtek maupun pelatihan. Beliau adalah ibu Nur Dwi Yanti, M.Pd, yang memiliki nama panggung NDY. Kegiatan belajar kita, dipandu ibu Raliyanti sebagai moderator.

Peran Teknologi dalam Dunia Pendidikan

Perkembangan teknologi telah mengubah kita untuk mengakses informasi dengan cepat dan efisien. Salah satunya melalui buku digital atau e-book. Dalam dunia pendidikan, buku digital menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi siswa, guru, dan institusi Pendidikan.

📙 Keunggulan buku digital untuk pembelajaran lebih efektif, sebagai berikut

1. Praktis dan mudah di bawa

Ringkas: Buku digital tidak memerlukan ruang fisik yang besar. Anda dapat membawa ratusan bahkan ribuan buku dalam satu perangkat kecil seperti tablet atau smartphone.

Hemat Ruang: Tidak perlu lagi rak buku yang besar. Semua buku tersimpan rapi dalam perangkat digital.

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

2. Interaktif

Buku digital sering dilengkapi dengan fitur multimedia seperti video, audio, dan animasi yang membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif.
Adanya fitur pencarian memudahkan menemukan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.

Kita dapat membuat catatan, menandai halaman penting, dan mencari kata atau frasa tertentu dengan mudah.

Bahkan ada beberapa buku digital dilengkapi dengan kamus terintegrasi yang memudahkan kita mencari arti kata yang tidak diketahui.

3. Lebih Murah

Buku digital biasanya lebih murah daripada buku cetak karena biaya produksi dan distribusi yang lebih rendah.
Bahkan ada banyak buku digital gratis yang tersedia dan dapat di kases melalui internet atau perpustakaan digital.

4. Ramah Lingkungan
Penggunaan buku digital membantu mengurangi penggunaan kertas, sehingga lebih ramah lingkungan.

5. Dapat diperbaharui
Kita dapat menyesuaikan tampilan, isi sesuai dengan preferensi kita

6. Lebih mudah di akses
Buku digital dapat diakses dan diunduh dari berbagai sumber online dengan mudah.


📘  Ada beberapa Jenis Buku Digital, seperti

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

Adapaun aplikasi untuk untuk membuat buku digital kini telah banyak dapat kita gunakan, baik yang gratis maupun yang berbayar. Seperti Conversi ke PDF, Canva, Google Slide, heyzine serta banyak lagi.

📗 Bagaimana agar pemanfaatan buku digital ini efisien untuk pembelajaran?

Pertama 
Tentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Apakah untuk memahami konsep baru, memperdalam pengetahuan, atau sekadar mencari informasi tambahan?

Kedua, sesuaikan buku digital dengan tujuan pembelajaran, minat, dan tingkat pemahaman audience (peserta didik). dari tujuan pembelajaran, maka kita dapat melakukan beragam kegiatan kepada peserta didik dengan memanfaatkan buku digital.

Ketiga, pilih format buku digital yang sesuai dengan perangkat yang akan/dapat diakses oleh peserta didik atau pendidik.

Bahkan kita dapat mengajak partisipasi peserta didik dalam merancang dan membuat buku digital. Ajak peserta didik untuk mengembangkan ide gagasan, baik berupa tulisan atau gambar.

Sesuaikan dg tingkat kemampuan dan sarana yang ada. Jika sekolah memiliki perangkat multimedia, maka peserta didik dapat memanfaatkan aplikasi gambar atau voice record sebagai fitur tambahan

Jika memliki keterbatasan maka dapat memanfaatkan buku gambar, kertas dan media lain yang kemudian dapat kita dokumentasikan serta disusun menjadi rancangan buku digital.

Contoh Buku Ditigal yang dapat diakses secara GRATIS :

https://heyzine.com/flip-book/1aa0a0e22b.html

https://heyzine.com/flip-book/ad5d151abc.html

https://ndy-art.github.io/KELS5/

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

Berikut adalah buku digital yang dapat diakses gratis, sebagai bahan referensi atau untuk memperoleh informasi dalam proses pembelajaran

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

Meskipun buku digital menawarkan banyak kemudahan dan keunggulan dalam pembelajaran, peran guru tetap tidak tergantikan Kita lah yang mampu menciptakan suasana pembelajaran menjadi aktif, kreatif dan kondusif.

Peran Guru dalam Menciptakan Pembelajaran yang Aktif, Kreatif dan Kondusif
  1. Fasilitator Pembelajaran: Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta didik dalam proses belajar, menyediakan sumber belajar, dan memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
  2. Pengelola Kelas: Guru harus mampu mengelola kelas secara efektif dengan menerapkan aturan dan disiplin yang jelas, menciptakan suasana yang kondusif, serta mendorong partisipasi dan interaksi antar siswa.
  3. Penginspirasi dan Motivator: Guru diharapkan dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk berprestasi dan menanamkan nilai-nilai positif, membantu mereka mengembangkan potensi yang dimiliki.
  4. Pendengar dan Pembimbing: Guru harus menjadi pendengar yang baik, memahami kebutuhan individu siswa, serta memberikan arahan dan bimbingan yang tepat dalam proses belajar.
  5. Mediator Konflik: Dalam menghadapi konflik antar siswa, guru berperan sebagai mediator yang membantu menyelesaikan permasalahan dengan mengajarkan komunikasi yang baik dan saling menghargai.
  6. Pemanfaat Teknologi: Guru dituntut untuk menguasai teknologi dan memanfaatkannya dalam pembelajaran, seperti menggunakan media digital untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif.
Dengan menjalankan peran-peran tersebut, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan kondusif, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan bagi peserta didik.

Terima kasih untuk narasumber dan moderator, atas ilmu yang telah diberikan.

Bagi Bapak Ibu peserta yang berkenan mendukung saya berkarya, silahkan berikut contoh ebook karya saya yang terbit di Gramedia 2024 kemarin. Buku Digital ini dapat digunakan sebagai pendukung literasi untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber: https://ebooks.gramedia.com/



Senin, 24 Februari 2025

USAHA PENERBITAN BUKU

 Pertemuan ke-15

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32

Senin, 24 Februari 2025

Narasumber : Mukminin, M.Pd

Moderator : Sigid PN, SH

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32


Senin, 24 Februari 2025, pertemuan ke-15 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32, berlangsung mulai pukul 19.00-21.00 wib. Tema kelas malam ini yatiu "Usaha Penerbitan Buku". Kelas dipandu oleh Sigid Purwo Nugroho, SH. Malam ini kita ditemani oleh Bapak Mukminin, M.Pd. Beliau adalah seorang Penulis dan Narasumber inspiratif. Beliau biasa disapa Cak Inin. Profil narasumber dapat kita baca pada link berikut https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html Cak Inin adalah owner atau pendiri Kamila Press https://kamilapress.com/ , sejak 9 September 2019.

Ayo Melek Penerbit Buku 

Penerbit buku ada 2 macam. Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indhie. Apa perbedaanya? mari kita ikuti uraian berikut ini  : 

1. Jumlah cetakan 
  • Penerbit mayor mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
  • Penerbit indie: hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.
2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
  • Penerbit mayor: Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
  • Penerbit indie: Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan. Penerbit indie adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.
3.  Profesionalitas
  • Penerbit mayor: Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
  • Penerbit indie: juga profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper (kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet (bookpapar).
4.  Waktu Penerbitan
  • Penerbit mayor: Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
  • Penerbit indie: segera memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu buku sudah bisa terbit. Karena memang, penerbit indie tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Jika penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan, maka penerbit indie tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
5.  Royalti
  • Penerbit mayor: kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
  • Penerbit indie: umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll
6. Biaya penerbitan
  • Penerbit mayor: Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 
  • Penerbit indie : Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.

Contoh penerbit Mayor: Balai Pustaka, Penerbit Gramedia, Penerbit Andi, Penerbit Yudhistira, Grafindo Media Pratama,  Peberbit Mizan, dll 

Penerbit Indie Contoh: 
Kamila Press Lamongan, Lensa Publising, TanKali,  Pagan Press, Oase, dll

KAMILA PRESS adakah salah satu dari Penerbit Indie yang sudah berpengalaman 6 tahun dan sudah menjadi Anggota IKAPI. 
Selama 6 tahun buku yang terbit bersama Kamila PRESS lebih 1000 judul buku:
a. 250 lebih judul buku ber-ISBN
b. 750 lebih judul buku BER-QRCBN

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

💥Bagaimana langkah menerbitkan buku ?

5 Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku
  1. Prawriting
  2. Drafting
  3. Revisi
  4. Editing/Swasunting
  5. Publikasi
Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32


💥Bagaimana syarat Menerbitkan buku di Kamila Press 

Cetak awal Minimal 10 buku dan dapat 10 buku utuh. Tanggungan ke Perpustakaan Nasional 2 buku, Perpustakaan daerah tanggung jawab Penerbit Kamila Press. 




💥Bagaimana Kalau ingin mempunyai USAHA MENERBITKAN BUKU?

Jika ingin mendirikan CV. Penerbit Buku Indie maka  harus dipersiapkan:

1. Kantor (ruangan khusus di rumah) atau bisa toko terpisah dari rumah. 
2. Tenaga ahli / karyawan  minimal 2 orang sebagi Layouter (tukang layout buku) dan bisa desain buku (Cover buku) dan harus paham tata bahasa Indonesia ( EYD/PUEBBI) sebagai editor. 
3. Punya langganan Percetakan (sebagai Member Percetakan) atau bergabung dengan percetakan besar, jika belum punya mesin  percetakan sendiri. 
4. Modal secukupnya atau sedang untuk biaya operasional. 
5. Harus punya izin resmi CV. Mengajukan ke dinas perizinan usaha di kabupaten. 
6. Harus punya website berbayar
7. Harus ulet dan tahan banting dengan melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Pelanggan sebagai raja. 
8. Selalu berinovasi mengikuti perkembangan.
9. Yakin usaha kita lancar dan sukses dengan ihtiyar, kerja keras dan selalu berdoa kepada Allah SWT. Ingat DUIT (Doa, Usaha, Ihtiyar, Tawakkal).

Materi yang sangat menarik semoga saya bisa menerbitkan buku dan membuka usaha penerbitan di masa mendatang.

Jumat, 21 Februari 2025

WRITING by HEART (TIPS dan MANFAAT)

Pertemuan ke-14

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32

Jum'at, 21 Februari 2025

Narasumber : Mutmainah, M.Pd

Moderator : Widya Arema

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

"Tulisan yang lahir dari hati akan menemukan jalannya ke hati yang lain."

BAAAM! Dari jarak sepuluh kilometer, melesat keluar dari dalam lautan seekor ikan raksasa-setidaknya bentuknya masih mirip ikan. Masih jauh, tapi sudah terihat besar sekali, lebih besar dibanding gurita yang mengejar kami beberapa hari lalu. Ikan ini memiliki enam tanduk, ekornya panjang dengan sirip-sirip melengkung bagai surai. Kulitnya berwarna kuning keemasan, memantulkan cahaya matahari. Aku mengeluh, tidakkah urusan ini  bisa lebih mudah? Kami bertiga masih dalam kondisi terikat, tidak bisa meloloskan diri, tidak bisa bergerak, ditambah lagi ikan raksasa ini.

            “BAAAM!Lima belas detik terbang di udara, ikan raksasa itu berdebam kembali memasuki lautan, membuat ombak tinggi, bagai gelombang tsunami puluhan meter. Hitungan detik, gelombang itu tiba, kapal kami yang terikat jangkar, terbanting kesana-kemari. Hanya karena jaring perak mengunci tubuh kami ke lantai kapal, kami tidak terlempar ke lautan. Tapi itu tetap tidak bisa melindungi dari lidah ombak, yang segera membuat kami basah kuyup. 

(Tere Liye dalam Komet Minor)

Moderator membuka sesi malam ini, dengan cuplikan novel karya Tere Liye dalam Komet Minor. Sebuah pembuka kelas yang menggugah peserta untuk menyelami dengan penuh kesadaran terkait tema kelas malam ini, "WRITING by HEART". Tak terasa, kini Jum'at, 21 Februari 2025, menjadi malam ke-14 di Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32. Moderator hebat, Widya Arema sangat lihai memantik peserta untuk fokus ke kelas malam ini. Tak diragukan pula, sang narasumber Mutmainah, M.Pd (akrab disapa Tazah Mutmainah), sudah menyiapkan materi keren yang menggugah jiwa, rasa, dan hati kita.

Beliau seorang kepala madrasah tsanawiyah yang memiliki hobi memahat kata. Hingga terlahir puluhan karyanya dalam buku antologi.  Dua karya solonya telah membuktikan beliau piawai dalam menggores kata. Buktinya, beliau menjadi Penulis Terbaik 2023 di nominasi the best author versi KBMN. 

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

💓Apa itu Writing by Hearth?💓

Menulis adalah ketrampilan tertinggi setelah membaca dan berbicara. Menulis dengan hati artinya jadikan hati sebagai inspirasi saat menulis. Jadikan hati sebagai sumber untuk mengolah ide dan inspirasi yang disampaikan melalui tulisan. Otak dan pikiran hanyalah alat dari proses menulis yang bersumber dari hati tersebut. Tulisan adalah jiwa, setiap yang berjiwa pasti bisa menulis, tulisan dengan hati akan sampai ke hati

Sumber: Grup WA KBMN PGRI Gel.32

💓 TIPS MENULIS dengan HATI 💓

1. Libatkan emosi. 

Emosi positif, sangat penting dalam menulis. Tulis apa saja yang kita rasakan, kita amati, dan kita dengarkan. Tulis semuanya apa adanya, tanpa perlu diedit terlebih dahulu. Jika kita menulis sambil mengedit, tulisan kita tidak akan  jadi. 

Saat menulis libatkan emosi kita. Beri warna dan rasa pada tulisan kita. Saat kita menuliskan tentang kesedihan gambarkan kesedihan itu. Bagaimana rasanya sedih, tulis saja seperti kita sedang berbicara curhat pada sahabat kita jika kita sedang sedih. 

Saat kita sedang marah sampaikan rasa amarah itu dalam kata kata. Sehingga seolah pembaca merasakan aura kemarahan kita.

2. Libatkan panca indera

Tiga sahabat itu meringkuk ketakutan. Di tengah samudra biru, mereka terombang-ambing diatas kapal yang sudah lubang sana sini. Tangan mereka terikat jaring dengan kuat, sementara mulut kelu dalam gigil kedinginan. 

Dari kejauhan, Sesosok makhluk yang besar semakin mendekati mereka. Makhluk itu sangat besar, tingginya melebihi pohon kelapa. Badannya sebesar gedung tingkat delapan. Surainya mencuat tinggi berwarna keperakan disinari matahari. Entah makhluk apa yang mereka lihat. Matanya yang merah menampakkan amarah. Makhluk itu menghantamkan ekornya dengan kuat. 

Byuuuurrrr, seketika air laut bergejolak setinggi 30 meter. Baju mereka basah kuyup, rasa dingin bukan masalah terbesar mereka. 

Tapi tatapan marah ikan itu. Ikan itu semakin mendekati mereka. Satu ayunan sirip lagi, akan tiba dihadapan mereka.

Ooh bagaimana nasib ketiga sahabat itu selanjutnya?

Bagaimana perasaan Anda  ketika membaca paragraf ini?

Tentu kita juga merasakan dingin, dan ketakutan seperti ketiga sahabat itu bukan. 

Jadikan tulisan kita memiliki rasa takut, senang, melalui melihat, mendengar, membau. Libatkan semua panca indera.

3. Tulis yang disukai.

Kerika kita jautuh cinta, Bagaimana kita menggambarkan orang yang kita sukai. Hemmm pasti paket lengkap untuk mendeskripsikannya. Mulai wajahnya  penampilannya, sikapnya. Bahkan senyumnya pun kita bisa melukiskannya dengan jelas. Kenapa bisa seperti itu? ya karena SUKA.

Intinya tulis sesuatu yang kita sukai.  Jangan menulis karena terpaksa. Tulisan yang ditulis dengan terpaksa hanya akan berupa rangkaian huruf tanpa nyawa. Kosong, bisu dan tak membekas dihati pembaca.

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

Menulis adalah soal perasaan. Tidak cukup hanya pengetahuan, seorang penulis harus memiliki pemahaman. Pemahaman dimulai dari memahami diri sendiri baru memahami orang lain. 

Penulis yang punya rasa akan menjadi sensitif dan mampu menangkap banyak hal. Efek ke tulisan, tulisannya akan menjadi lebih dalam dan dapat dimaknai oleh pembaca karena menyentuh pembaca. Dengan melibatkan rasa, penulis akan merasakan pengalaman keterlibatan sesuatu yang menggelegak dari dalam dirinya dan hal itu kemudian akan ditangkap oleh pembacanya. Merasa nggak?

Menulis adalah seni. Seni adalah keindahan. Seni adalah kreativitas. Seni juga bisa berarti jalan. Dengan seni, penulis memiliki jalan yang otentik di dalam karya-karyanya yang sulit ditiru oleh orang lain. Jadi hal ini adalah sebuah ciri khas mendalam dari penulis.

4. Jangan Mengharap Pujian

UNTUK APA KITA MENULIS? (Niatkan dalam hati yang pertama kata-kata berikut ini)

Jika kita menulis hanya karena pujian, orientasi kita bukan pada segi manfaat tulisan kita. Tapi semata mata karena ingin dipuji. Dan saat tulisan kita sepi dari pujian maka kita akan badmood bahkan malas untuk menulis.

Namun, jika kita menulis semata-mata karena ibadah ingin menebarkan sesuatu yang menghibur, yang bermanfaat. Dipuji atau tanpa dipuji kita akan terus melaju dengan tulisan kita.

Sumber: Grup WA KBMN PGRI Gel.32

5. WHO dan DO

Who artinya kenali siapa yang akan membaca tulisan kita. Jika kita ingin tulisan kita mengena pada remaja maka posisikan diri kita sebagai remaja. Mulai dari gaya bahasa, topik dan hal- hal yang lagi digandrungi remaja. Jadikan diri kita sebagai pembaca. 

Do artinya pesan apa yang ingin kita sampaikan pada pembaca. Dengan harapan pembaca akan melakukan apa yang kita tulis dan kita harapkan sesuai tujuan tulisan kita.

6. READ and READ

Seorang penulis hendaknya suka membaca, sebab membaca adalah bahan bakar seorang penulis. Dengan membaca kita akan kaya akan ide, bahasa dan bahsn menulis.

Dikutip dari Rencanamu.id (24/09/18), hasil dari penelitian Stephen D. Krashen dalam bukunya yang berjudul Writing: Research, Theory, and Application, bahwa ada hubungan antara kegiatan membaca dan menulis. Responden yang merupakan para penulis itu ternyata gemar membaca sejak kecil dan mengaku sudah terbiasa menulis sejak masih sekolah.

Jadi, semakin banyak seseorang membaca, wawasan dan pengatahuannya pun akan semakin luas, sehingga memiliki banyak referensi atau ide untuk menulis. Dengan kata lain, tiap kalimat yang dituliskan akan mengalir mudah, karena sudah mempunyai bekal informasi.

7. JUJUR

Mulutmu bisa berbohong tapi tulisanmu tidak. Kata orang apa yang tertulis tak mampu berbohong bahwa tulisan adalah isi hati penulis, saat matamu bisa berbohong maka tulisanmu tidak, artinya tulisan kita adalah gambaran dari kita

8. KONSISTEN

Kata ini sangat mudah dikatakan tapi susah dilakukan. Ibarat berjalan selalu ada karang  yang menghadang Angin badai menerpa, meruntuhkan kesadaran. Tapi yakinlah itu semua hanya kerikil tajam sandungan akan memperkokoh genggaman tangan dalam satu TUJUAN yakni menjadi penulis.

Saat lelah mendera, pikiran buntu, atau writer block menyerang istirahatlah. Tapi setelah itu ayunkan kaki lebih tinggi.

Tulisan yang dibuat dengan hati akan sampai pada hati pula. Tulisan itu akan membius dan membekas dihati pembacanya

Saat tulisan kita memiliki soul, maka tulisan itu tidak akan membosankan. Melekat dalam ingatan.

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

💓 MANFAAT MENULIS dengan HATI 💓

1. Lebih menyentuh pembaca

Tulisan yang dihasilkan dari luapan emosi, akan lebih menggugah pembaca. Sebaliknya tulisan yang datar, akan terasa membosankan.

Saat menulis, Anda tidak hanya memproduksi kata-kata, namun Anda tengah memproduksi rasa. Maka hadirkan perasaan dan emosi positif saat menulis. Instal dalam diri Anda emosi positif sehingga membanjiri diri Anda selama proses menulis. Emosi positif ini akan membimbing untuk terus menerus mengeluarkan kata-kata. Coba rasakan tulisan Anda yang terbimbing oleh emosi positif, pasti sangat berbeda dengan apabila tulisan terbimbing oleh emosi negatif.

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

2. Cerita lebih nyata. 

Ketika kita sedang menulis sebuah novel sepenuh jiwa, maka tulisan tersebut akan memiliki nyawa dan seolah-olah bisa dirasakan secara nyata oleh pembaca. Bisa jadi penulis buku tersebut sangat menjiwai tulisannya.

3. Lebih mudah menyusun cerita. 

Ketika kita merasakan Writer Block. Tak ada ide menulis. Maka cobalah menulis dengan hati. Tulis semua yang ada di sekeliling kita, rasakan dengan indera kita. Tulis saja, tanpa mengindahkan kaidah penulisan. Tulis seolah kita berbicara. Menulislah dengan berbagi rasa lewat abjad, dan menyentuh hati pembaca lewat tulisan.

Bandingkan dua tulisan ini  Contoh menulis melibatkan hati dan tidak melibatkan hati

1. Hari ini hujan turun dengan lebat. Budi sang penjual koran duduk kedingian di trotoar dengan menahan rasa lapar. 

2. Awan mendung terlihat menghitam, suara tetesan hujan semakin menderas. Sesekali terdengar cahaya kilat dan suara petir memekakkan telinga. Si budi kecil penjual koran, menggigil dalam beku. Matanya perih menahan tetesan hujan. Mulutnya membiru, seakan membeku. tangan dan kakinya kelu dan lunglai menahan lapar seharian. Tuhan berikan rezeki untuk bisa kumakan hari ini pintanya syahdu memandang awan kelabu.

Contoh nomor 2 tentu lebih menyentuh dan ngena karena di tulis sepenuh hati, beda dengan nomor 1 yang terasa datar.

Selanjutnya, narasumber meminta peserta menuliskan sebuah cerita berdasarkan foto berikut ini.

Sumber: Grup WA KBMN Gel.32

Peserta pun berlomba mengirimkan tulisannya, dalam waktu 10 menit grup dibuka sementara. Ternyata, bagus-bagaus sekali karay para peserta.

Demikian materi premium yang dibagikan narasumber, sekaligus dengan contoh-contoh dan praktik langsung bagi peserta. 

Terima aksih untuk narasumber dan moderator kece malam ini.

"Biarkan kata-katamu menjadi cahaya yang menerangi pikiran, menghangatkan hati, dan menginspirasi jiwa."

Rabu, 19 Februari 2025

TRIK HEBAT MENULIS, BERKARYA & BERPRESTASI DI KANCAH NASIONAL

 Pertemuan Ke-13

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32

Rabu, 19 Februari 2025

Narasumber : Rita Wati, M.Kom

Moderator : Dyah Kusumaningrum, ST

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32


"Berkarya melalui tulisan bukan hanya tentang mengekspresikan diri,
 tetapi juga tentang membangun pengaruh dan menunjukkan eksistensi di kancah nasional. Dengan pena dan ide, kita dapat menembus batas, menginspirasi banyak orang, dan membawa nama kita melangkah lebih jauh."

Rabu, 19 Februari 2025. Pertemuan ke-13, Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32, digelar pukul 19.00 wib melalui zoom meeting https://us06web.zoom.us/j/84156183317?pwd=7QhBa0YMTInfVgYz5GiwmvLlIwJyFa.1. Sehingga kegiatan malam ini, sedikit berbeda dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Pemandu diskusi yaitu ibu Dyah Kusumaningrum, ST dan narasumber utama yaitu ibu Rita Wati, M.Kom. Tema kelas malam ini adalah "Berkarya dan Berprestasi di Kancah Nasional Lewat Menulis".

Menulis adalah kegiatan menuangkan ide, gagasan, imaginasi dalam bentuk tulisan. Sedangkan prestasi adalah hasil yang dicapai atas apa yang telah dilakukan seseorang. 

Lantas, apakah dua hal tersebut bisa digabungkan. Mengapa tidak? 

Kita dapat berprestasi melalui menulis. Bahkan narasumber kita hari ini bisa berprestasi di tingkat nasional melalui menulis. Berikut ini, sekilas profil, prestasi dan karya beliau

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32





Narasumber menjabarkan beberapa manfaat menulis sebagai berikut: (sumber : www.cikgurita.com)

  1. Meredakan stress
  2. Memecahkan masalah dengan lebih baik
  3. Menuangkan perasaan sesuai keinginan
  4. Memperbaiki suasana hati
  5. Meningkatkan daya ingat
  6. Menginspirasi dan mempengaruhi
  7. Memperluas wawasan dan pengetahuan
  8. Mendapatkan pengakuan dan penghargaan
  9. Mempengaruhi pada karier dan reputasi penulis
TIPS MENULIS bagi penulis baru:
  1. Menulislah topik yang disenangi
  2. Kuasai diri sendiri
  3. Tulis semua ide yang muncul
  4. Buat judul yang menarik
  5. Fokus pada topik pembahasan
  6. Perbanyak baca buku sejenis
  7. Sering-sering berlatih
  8. Pilih diksi yang tepat
  9. Sisipi dengan perumpamaan
  10. Melakukan riset
  11. Ekspresi dan emosi di dalam tulisan
Narasumber juga membagikan TIPS BERPRESTASI sebagai berikut:
  1. Mencari informasi lomba yang berkaitan dengan menulis: lomba blog, menulis artikel, essay, cerpen
  2. Baca dan cermati ketentuan lomba
  3. Gali ide dengan research
  4. Cari Lomba yang pesertanya sedikit
  5. Berdoa dan terus berusaha/tidak mudah putus asa
Selain ini, narasumber juga membagikan rahasia untuk BERPRESTASI di Level Internasional:
  1. Daftar beasiawa microcredential/beasiswa belajar bersama kampus luar negeri
  2. Cari informasi dan lengkapi persyaratan, persiapkan TOEFL
  3. Tulis essay dengan persyaratan utamakan dalam Bahasa Inggris
  4. Persiapkan diri, pelajari beasiaswa yang kita daftar dan persiapan diri pada seleksi wawancara
  5. Berdoa dan terus berusaha/tidak mudah putus asa
Sungguh ilmu dan pengalaman yang sangat menginspirasi. Semoga jejak narasumber dapat kita ikuti. 


"Menulis adalah perjalanan tanpa batas, setiap kata yang kita torehkan bisa menjadi pijakan menuju karya yang lebih besar. Dengan ketekunan dan kreativitas, kita tidak hanya berbicara kepada dunia, tetapi juga menorehkan prestasi yang membanggakan. Teruslah berkarya, teruslah menulis, karena dari satu tulisan, kita bisa menginspirasi, mengubah, dan bahkan mengukir sejarah. Mari jadikan menulis sebagai jembatan untuk meraih mimpi dan mengukuhkan eksistensi di kancah nasional."


Senin, 17 Februari 2025

PENTINGYA PROOFREADING

 Pertemuan Ke-12

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32

Senin, 17 Februari 2025

Narasumber : Sim Chung Wei, S.P

Moderator : Susanto, S.Pd

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32


Senin, 17 Februari 2025. Pertemuan ke-12 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32, mengangkat tema "Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan". Kelas berlangsung dari pukul 19.00-21.00 WIB melalui WA Grup dan dipandu oleh Sim Chung Wei, S.Pd sebagai moderator. Narasumber kita yaitu Bapak Susanto, S.Pd.

Setelah karya buku kita selesai ditulis, tentunya kita harus terbitkan melalui Penerbit Indie ataupun Penerbit Mayor. Namun, sebelum langkah ini ditempuh, ada satu hal yang penting untuk dilakukan seorang penulis yaitu Proofreading. 

Proofreading adalah proses penting dalam penulisan yang bertujuan untuk memastikan kualitas dan keakuratan sebuah karya tulis. Proofreading atau uji baca adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan.

Berikut beberapa alasan mengapa proofreading sangat penting:

  1. Memastikan Tulisan Bebas dari Kesalahan: Proofreading membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca, sehingga tulisan menjadi lebih profesional dan mudah dipahami.

  2. Meningkatkan Kredibilitas Penulis: Tulisan yang bebas dari kesalahan mencerminkan ketelitian dan profesionalisme penulis, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan pembaca terhadap konten yang disajikan.

  3. Menghindari Kesalahpahaman: Kesalahan dalam penulisan dapat mengubah makna kalimat dan menyebabkan misinterpretasi. Proofreading memastikan pesan yang ingin disampaikan tersampaikan dengan jelas dan akurat.

  4. Menjaga Konsistensi Gaya dan Nada: Melalui proofreading, penulis dapat memastikan konsistensi dalam penggunaan gaya bahasa dan nada, sehingga tulisan memiliki alur yang harmonis dan kohesif.

  5. Meningkatkan Kualitas Informasi: Dengan melakukan proofreading, penulis dapat memastikan bahwa informasi yang disajikan akurat, relevan, dan disusun dengan struktur yang logis, memudahkan pembaca dalam memahami isi tulisan.

Berikut ini adalah Tahapan dalam Penyuntingan Buku / tulisan lainnya :
Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

TIPS MUDAH untuk melakukan Proofreading :
  1. Tulis naskah buku/artikel (lainnya) sampai selesai terlebih dahulu, jangan pedulikan teknis. Meskipun salah, lalui saja dulu. Selama ide masih mengalir. Jika sudah selesai, baru lakukan Proffreading
  2. Jika sudah selesai. Jangan langsung melakukan Proofreading. Tinggalkan sejenak tulisan kita. Endapkan emosi kita.
  3. Isi waktu jeda dengan aktivitas lainnya
  4. Selanjutnya, kita bisa membaca kembali tulisan kita. Caranya : baca tulisan dengan bersuara, seperti anak SD membaca di kelas. Adakah kejanggalan?
  5. Berikutnya kita teliti kembali ejaan : tanda baca, kata, struktur, kalimat dan konsitensi penulisan.
CONTOH :

Mana yang benar?
Kreativitas atau kreatifitas

Tidak -- lanjutannya tetapi atau melainkan?

Bukan --- lanjutannya tetapi atau melainkan?

Ilustrasi pesangon untuk pekerja yang berdampak PHK.   >> berdampak atau terdampak 

Bagi saya antologi-antologi yang di fasilitasi oleh KBMN ini menjadi batu loncatan bagi saya untuk menulis buku solo.  

di fasilitasi --- nulisnya dipisah atau dirangkai, ya?

TERNYATA, Proofreading BERBEDA dengan EDITING :
  • Selfediting dilakukan sebelum melakukan proofreading
  • Editing melibatkan perubahan besar pada konten, struktur dan bahasa
  • Proofreading merupakan tahap akhir pemeriksaan tulisan sebelum diterbitkan

Materi malam ini sangat penting bagi kita semua. Tentunya, bukan menyurutkan nyali dan semangat kita untuk menuli dan menghasilkan karya. Semoga materi malam ini dapat kita terapkan. 

Boleh ya diberikan komentarnya sebagai bagian dari proofreading resume saya?

Terima kasih


Sumber referensi :

Penerbit Deepublish. (2023). Pentingnya Proofreading dalam Proses Menulis Karya Berkualitas. Diakses melalui https://penerbitdeepublish.com/pentingnya-proofreading/

Mega Penerjemah. (2023). Apa itu Proofreading: Penting untuk Menulis & Publikasi Konten?. Diakses melalui https://megapenerjemah.com/apa-itu-proofreading/ 


REFERENSI GRATIS _20 RESUME KBMN GELOMBANG 32

Sumber : doc.pribadi penulis Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang ke-32, dimulai hari Sabtu, 18 Januari 2025 dengan acara O...