Senin, 10 Februari 2025

CARA MUDAH MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH

 Pertemuan ke-9

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32

Senin, 10 Februari 2025

Narasumber : Widya Setyaningsih (Widya Arema)

Moderator : Nur Dwi Yanti (NDY)

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32

"Majalah sekolah: little pages, big stories-bikin jejak, nyalakan inspirasi!"

Senin, 10 Februari 2025, pukul 19.00-21.00 WIB. Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang 32, dimulai. Nur Dwi Yanti yang biasa dipanggil NDY, membuka kelas malam ini dan menyapa seluruh peserta. Beliau sebagai moderator dalam pertemuan ke-9 KBMN ini dengan Tema MENGELOLA MAJALAH SEKOLAH. Narasumber malam ini yaitu Widya Setyaningsih yang memiliki nama pena Widya Arema. Beliau adalah pendidik, narasumber di berbagai kegiatan pelatihan dan penulis tentunya.

Narasumber mengawali materinya dengan memantik semangat dan motivasi peserta. Satu kata dan menjadi kunci utama agar kita bisa menjadi penulis yang produktif  yaitu  MAU

Bagaimanapun juga satu ons tindakan lebih berarti dari pada satu ton pemikiran.

Setiap sekolah tentu ingin dikenal oleh khalayak luas. Baik sekolah negeri, lebih-lebih sekolah swasta. Selain itu sebagai lembaga formal, komunikasi, promosi, dan sosialisasi dengan orangtua, masyarakat sebagai STAKE HOLDER sangat diperlukan. Semua itu dapat terjawab dengan hadirnya Majalah Sekolah. Tentu sebagian dari kita berfikir, haduuh rasanya tidak mampu deh punya majalah sendiri. SDM kurang, biaya tidak ada dan dukungan dari sekolah kurang optimal.

Seperti apakah mengelola, majalah sekolah?

Siapa saja yang turut berperan?

Apa yang akan kita kemas dalam majalah sekolah?

Bagaimana prosesnya?

Menurut KBBI, majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca.

đź’«Menurut Waktunya majalah dibedakan
 atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan, dan sebagainya’.

đź’«Menurut Isinya dibedakan
Menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, anak-anak, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu, dan sebagainya

Pada umumnya majalah memiliki susunan daftar isi yang hampir sama. Rincian isi majalah ini akan memudahkan kita untuk menyusun setiap halaman majalah.

Menurut Wikipedia daftar isi majalah antara lain  berisi :
1. Nomor Edisi : Keterangan edisi dan tanggal terbit
2. Halaman : Menunjukkan posisi halaman sebuah rubrik.
3. Rubrik : Menunjukkan isi rubrik
4. Isi : Tema yang ada dalam sebuah rubrik. Satu rubrik bisa terdiri dari beberapa tema.
5. Jumlah halaman : Menujukkan jumlah halaman sebuah rubrik.
6.  Penulis : Penulis dari sebuah tulisan.
7. Deadline : Waktu tulisan yang akan dimuat di majalah.
8. Keterangan : Penjelasan dari halaman yang ada disebuah rubrik.

Langkah-langkah menerbitkan majalah sekolah

1. Menyatukan ide dan gagasan

  • Mencari teman-teman yang memiliki jiwa literasi. 
  • Membentuk susunan redaksi majalah
2. Mengajukan Proposal

3. Membuat rancangan majalah

  • Menentukan nama majalah, isi berita, pendanaan dll
4. Mencari rekanan pendukung
  • Percetakan, sponsor dll

Sumber : Grup WA KBMN PGRI Gel.32


Fungsi dan Manfaat Majalah Sekolah

Berdasarkan kajian literatur, majalah sekolah memiliki beberapa fungsi utama, di antaranya:

  1. Media Informasi – Menyampaikan berita seputar kegiatan sekolah, prestasi siswa, hingga wawasan akademik dan non-akademik.
  2. Wadah Kreativitas – Memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan ide melalui artikel, puisi, cerpen, opini, dan karya seni.
  3. Sarana Literasi – Melatih keterampilan menulis, membaca, dan berpikir kritis bagi siswa dan guru.
  4. Dokumentasi Sejarah – Merekam perjalanan sekolah dari waktu ke waktu, menjadi arsip berharga bagi generasi mendatang.
  5. Meningkatkan Rasa Kepemilikan dan Kolaborasi – Mengajarkan kerja tim dalam mengelola konten, mengedit, serta menerbitkan majalah sekolah.

Sumber :Grup WA KBMN PGRI Gel.32

SUSUNAN REDAKSI MAJALAH SEKOLAH

1. Penasehat    : Yayasan
 Tugasnya: Memberikan segala pertimbangan terhadap segenap crew tentang majalah sekolah Penanggung Jawab : Kepala Sekolah

2. Tugasnya : bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat melimpahkan pertanggungjawabannya kepada Pemimpin Redaksi sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) 

3. Pimpinan redaksi: Pemimpin Redaksi (Editor in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya.

4. Editor : Bertanggung jawab  swa sunting tulisan, proofreading dan mengedit semua tulisan

5. Reporter : Reporter merupakan “prajurit” di bagian redaksi. Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.

6. Fotografer : tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis.

7. Layout : Tugasnya mendesain majalah, dan tata letaknya agar menjadi tampilan komunikatif dan menarik untuk disajikan

8. Bendahara : Mengatur jalannya sirkulasi keuangan majalah sekolah
Sumber: Grup WA KBMN PGRI Gel.32

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerbitkan majalah

1. Membuat nama majalah
  • Buatlah nama yang unik, menarik dan mudah diingat. 
  • Bisa juga membuat nama majalah berupa singkatan nama sekolah, atau kata-kata yang menginspirasi.
  • Contoh : SMART, MUTUALISTA, KONTAK, CAHAYA. KHARISMA singkatan dari Khadijah Is My Inspiration

2. Menentukan artikel yang akan ditampilkan

  • Visi Misi Sekolah : Visi, misi sekolah masing-masing dituliskan di hal 
  • Salam Redaksi : Kata sapaan pimred pada pembaca, menyampaikan isi majalah secara singkat, tema majalah, kondisi teraktual saat itu.
  • Berita Sekolah : Kegiatan-kegiatan sekolah, misalnya peringatan PHBI-PHBN, kegiatan sekolah dll.
  • Profil Guru : Dimuat secara bergiliran mulai dari kasek, wakasek, guru, staf pendidik. 
  • Profil Siswa Berprestasi: Menampilkan siswa paling berpretasi.

  • Karya Siswa : Menampilkan tulisan siswa, puisi, cerpen, foto hasil karya siswa berupa kerajinan, gambar dll
  • Kegiatan Siswa: Kegiatan outclass, ataupun inclass. Misalnya outbound, praktek di kelas, unjuk kerja, game dll
  • Kuiz berhadiah: Disesuaikan dengan jenjang kelas. Untuk SD TTS, tebak gambar, dll. Dan berhadiah.
  • Prestasi Sekolah : menampilkan prestasi terbaru dari guru, siswa, dan sekolah.
  • Info dan pengumuman: Info ujian, libur dsbnya

Bisa juga ditambahkan artikel lain sesuai dengan kebutuhan dan kreativitas sekolah:

Misalnya:

  • Belajar Bahasa (bahasa Arab dan Bahasa Inggris}
  • Do You Know (Berisi pengetahuan-pengetahuan umum yang bisa menambah wawasan siswa, yang ditulis dalam 2 bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
  • Komik atau cerita bergambar
  • Tutorial menggambar
  • iklan dari sponsor

3. Mengajukan ISBN

Agar majalah kita memiliki hak paten, maka mengajukan ISBN sangatlah penting. Kita bisa menghubungi penerbit untuk membantu kita mendapatkan ISBN.

4. Menentukan Bahasa yang dipakai dalam majalah

Sebelum menentukan bahasa yang akan kita pakai, kita harus mengetahui sasaran pasar kita yakni siswa-siswi kita dan walimurid.

Saran : 

  • Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak.
  • Tidak terlalu formal/kaku.
  • Gunakan bahasa keseharian dan pergaulan
  • Selipkan bahasa-bahasa gaul yang lagi ngetrend (asalkan harus sopan)
  • Misalnya hay gaess, kata sapaan sobat untuk para pembaca
  • Gunakan bahasa komunikatif sehingga seolah-olah kita sedang berbincang dengan pembaca.

5.Carilah tema dari hal yang lagi booming atau ngetrend di lingkungan sekolah dan masyarakat

Isue-isue keseharian yang sedang booming di lingkungan sekolah dan masyarakat bisa kita gunakan sebagai tema. Misalnya : 

  • Tetap Berprestasi di Masa Pandemi.
  • Semakin Berilmu Semakin Berakhlak
  • Lets go green
  • Raih Mimpi Setinggi Bintang
  • Hold Your Star
  • Semakin Berprestasi, Semakin Membumi

6. Cover dan Layout Menarik

Fungsi dari cover majalah adalah untuk melindungi isi majalah, mencerminkan tema dan isi majalah. Karena itu tampilan cover harus menarik pembaca.

Layout dan tata letak majalah dibuat sesuai tema dan tingkatan usia pembaca (SD, SMP,SMA).Praktis, simple, menarik dan memuat seluruh artikel dengan penataan padat tapi tidak sumpek.

Carilah guru yang berkompeten di IT sebagai tenaga layout dengan menggunakan aplikasi Corel. Untuk cetak majalah tidak semuanya kita cetak warna, hal ini untuk menekan budget agat tidak terlalu tinggi. Bisa 8 halaman saja yang di cetak warna, yang lainnya cukup hitam putih saja.

7. PEMBIAYAAN

Pembiayaan digunakan untuk:

  • Biaya cetak majalah
  • Membayar HR crew
  • Pembelian hadiah kuiz dll

Sumber Pembiayaan cetak majalah bisa di bagi menjadi 3.

  1. Murni dari siswa: Siswa membeli majalah (dimasukkan di daftar ulang atau SPP)
  2. BOSDA. Pembiayaan majalah bisa diambilkan dari dana BOSDA. Pada BOSDA ada pos biaya cetak majalah sekolah dan membayar honorarium crew.
  3. Sponsor. Bisa dari walimurid yang ingin beriklan tentang usahanya.

8. PERCETAKAN

Tidak bisa dipungkiri percetakan merupakan faktor penting adanya majalah secara fisik. Akan tetapi bila tidak memungkinkan majalah dicetak karena beberapa hal misalnya pendanaan, situasi tidak bisa tatap muka karena pandemi maka majalah bisa juga disampaikan dalam bentuk online. Misalnya dishare dalam bentuk PDF melalui WhatsAp, Web sekolah, IG, Facebook dll. Bisa juga melalui aplikasi flipbook atau photoshop.

9. Upgrade Ilmu Secara Kontinue

Agar majalah selalu Uptodate maka harus ada jadwal untuk mengupgrade ilmu bagi para crew. Misalnya pelatihan menulis, pelatihan aplikasi Corel,Photoshop untuk layout dll dengan memberdayakan teman sejawat atau mendatangkan narasumber ahli.

10. Pupuk Kekompakan Team

Ibaratnya tubuh maka crew majalah adalah bagian team yang memiliki tugas SAMA PENTING nya. Oleh karena itu team harus solid, terus pupuk kekompakan team. Saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain adalah kunci langgengnya sebuah team.

Materi malam ini cukup padat dan berisi. Tetapi, saya mulai membayangkan bagaimana membuat dan mengelola majalah di sekolah saya? Semoga bisa kami diskusikan dengan tim humas dan kesiswaan di sekolah. 

Majalah sekolah bukan hanya media cetak biasa, tetapi juga refleksi identitas dan kreativitas siswa. Dengan terus berkembangnya teknologi dan budaya literasi, majalah sekolah dapat beradaptasi dengan format yang lebih interaktif dan digital. Dengan demikian, setiap edisi yang diterbitkan tidak hanya menjadi bacaan, tetapi juga inspirasi bagi seluruh warga sekolah.

5 komentar:

REFERENSI GRATIS _20 RESUME KBMN GELOMBANG 32

Sumber : doc.pribadi penulis Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI Gelombang ke-32, dimulai hari Sabtu, 18 Januari 2025 dengan acara O...