Jumat, 08 Desember 2023

MENULIS BUKU Ber-ISBN dari KARYA ILMIAH

  Pertemuan ke-24

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke 30 PGRI

Jumat, 08 Desember 2023

Sumber : WA grup KBMN 30

Jumat, 08 Desember 2023, pukul 19.00 wib, Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke 30 PGRI kembali dimulai. Tidak terasa sudah memasuki pertemuan ke-24. Bambang Purwanti, S.Kom.Gr sebagai moderator dan Eko Daryono, S.Kom sebagai narasumber. Tema kelas kali ini yaitu MENULIS BUKU dari KARYA ILMIAH.

Mr. Bams selaku moderator, memulai kelas dengan salam dan menyapa para peserta. Moderator juga memperkenalkan narasumbel melalui link profile berikut https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html 

Maseko sang narasumber menyampaikan bahwa materi yang dibawakan adalah Menulis Buku dari Karya Tulis Ilmiah. Tema yang cenderung teoristis dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku.

Saat ini kita ketahui bersama, ada dua model lisensi yakni ISBN dan QRCBN yang tentu saja tuntutan content dalam buku akan berbeda dimana ISBN lebih cenderung ke buku bacaan umum sedangkan QRCBN bisa menyesuaikan dengan isi KTI.

Perka LIPI No 2/2014, menyatakan bahwa karya tulis ilmiah merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang memenuhi kaidah ilmiah. 

Karya Tulis Ilmiah (KTI) dapat dibedakan menjadi dua macam yakni KTI nonbuku dan KTI buku. 

KTI Nonbuku dapat berupa :
KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar seperti tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi
KTI hasil penelitian berupa PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal
KTI berupa ulasan seperti resensi buku

KTI Buku dapt berupa karya berikut ini.
Buku Bahan Ajar -> diktat, modul, buku ajar, buku referensi
Buku Pengayaan -> monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan
Buku kompilasi -> bunga rampai, prosiding

Anatomi KTI umumnya tersusun atas bab-bab dengan penomoran yang struktural sesuai dengan jenis KTI serta institusinya. Babnya pun bersifat formil. Secara umum, anatomi KTI sebagai berikut.

BAGIAN AWAL terdiri dari Lembar Pengesahan, Kata Pengantar, Abstraksi, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Lampiran 
BAB I PENDAHULUAN berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIS terdiri dari Tinjauan Pustaka, Hasil Penelitian yang Relevan, Kerangka Pemikiran, Hipotesis (jika diperlukan)
BAB III METODE PENELITIAN mencakup Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Subjek Penelitian, Data dan Sumber Data, Teknik Validitas Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN terdiri dari Hasil Penelitian, Pembahasan, Temuan Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP berisi Simpulan, Implikasi dan Saran 
BAGIAN AKHIR terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran, Bionarasi

Nah apa bedanya anatomi KTI di atas dengan buku? 

Sumber : WA grup KBMN 30

Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI khusus untuk anatomi buku ber-QRCBN karena aturan content yang lebih fleksibel.

Untuk anatomi ISBN, anatomi bukunya memang benar-benar berubah dan nyaris tidak nampak lagi isi KTI-nya karena memang harus dikembangkan menjadi buku bacaan.

Bagaimanakah cara mengkonversi laporan KTI menjadi buku? Langkah-langkah yang dapat kita lakukan diantaranya
  1. Memodifikasi judul KTI menjadi judul buku
Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu).

Judul buku hasil konversi harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif.

Contoh judul KTI : UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KARTU ARISAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI X TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Bisa menjadi judul buku : KETRAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KARTU ARISAN

      2. Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan

Ketika laporan KTI tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah

Jika menggunakan anatomi ISBN, maka semua yang berbau istilah penelitian atau hasil penelitian ditiadakan.

Sebagai contoh laporan KTI tentang Aksara Jawa tadi, semua menggunakan kaidah bab seperti di atas. Namun setelah di ISBN kan menjadi seperti berikut.

sumber :wa grup KBMN 30


Meskipun malam ini, narasumber menjelaskan teknik konversi buku untuk ISBN dan QRCBN, penulis hanya mengulas tentang teknik konversi KTI menjadi buku Ber-ISBN saja, sedangkan konversi KTI menjadi buku QRCBN dapat dibaca pada tulisan berikutnya.

Senin, 06 November 2023

KIAT MENULIS CERITA FIKSI

 Pertemuan ke-10

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke 30 PGRI

Senin, 06 November 2023

Sumber : WA grup KBMN 30

Senin, 6 November 2023, pukul 19.00 wib, Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke 30 PGRI kembali dimulai. Ahmad Soleh, S.Pd.Gr sebagai moderator memandu kegiatan malam ini. Pertemuan ke 10 malam ini, menghadirkan Sudomo, S.Pt sebagai Narasumber, dengan nama pena belaiu Mazmo. Tema kelas kali ini yaitu KIAT MENULIS CERITA FIKSI.

Moderator memulai kelas dengan salam dan sebait puisi
Ditemani semilir angin malam
Menatap Mega yang gulita
Semangat peserta KBMN 30 terus menyala
Laksana pandawa berjuang demi semesta

Tentunya puisi tepat menggambarkan materi kelas kali ini, yakni tentang tulisan fiksi. "Bapak/Ibu tentunya pernah menulis atau membaca puisi, cerpen, novel dan berbagai cerita fiksi. Malam ini kita akan belajar langsung dengan ahlinya agar kita dapat menulis cerita fiksi," begitu kalimat moderator mengawali tema malam ini.

Narasumber mengajukan beberapa pertanyaan, sebelum menyampaikan materinya. Jawaban kami kirimkan kepada moderator. Waktu untuk setiap pertanyaan yaitu selama 5 menit.

Pertanyaan 1

Apa yang memotivasi Bapak/Ibu untuk belajar menulis cerita fiksi?

Jawaban peserta pun beragam. Saya sendiri menulis fiksi seperti cerpen dan novel belum pernah sama sekali, kalo menulis puisi sering juga tetapi sebatas akrostik dan belum penuh dengan diksi-diksi yang menghipnotis pembaca. Menulis fiksi ini menjadikan hal baru yang ingin saya pelajari, karena saya masih lebih mudah menulis non fiksi seperti artikel-artikel ilmiah.

Melalui pertanyaan-pertanyaan pemantik ini, ternyata Narasumber sedang melakukan asesmen diagnostik untuk memetakan pengetahuan awal para peserta. Seperti yang saya lakukan di kelas sebelum memulai pembelajaran. He he

Pertanyaan 2

Ceritakan pengalaman Bapak/Ibu dalam menulis cerita fiksi

Pengalaman saya selama menulis cerita fiksi yaitu saya beberapa kali pernah menulis cerita anak, selain itu saya juga menulis puisi, pantun, gurindam, sajak. Kebetulan naskah cerita anak yang saya tulis pernah mendapatkan juara 3 dalam sebuah event menulis dari Wadas Kelir Publishing.

Jawaban peserta pun semakin beragam. Ada yang merasa lebih sulit menulis cerita fiksi dibandingkan non fiksi. Ada juga peserta yang senang menulis fiksi karena bisa bebas berimajinasi. 

Berikut beberapa karya Mazmo yang telah diterbitkan, baik dari penerbit mayor maupun penerbit Indie. 

Sumber: dok.pri Sudomo, S.Pt

Sebelum menulis cerita fiksi, peserta harus memiliki persepsi yang sama tentang syarat untuk bisa menulis cerita fiksi dan wajib dimiliki agar bisa menghasilkan cerita fiksi yang menarik, antara lain :

1. Komitmen dan niat yang kuat;

2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset; 

3. Banyak membaca cerita fiksi;

4. Mempelajari KBBI dan PUEBI;

5. Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi; dan

6. Siap menjaga konsistensi menulis cerita fiksi.

Sangat penting bagi penulis pemula untuk memahami tentang dasar-dasar menulis cerita fiksi, salah satunya adalah mengenal unsur pembangun cerita, yaitu tema, premis, latar/setting, penokohan, alur/plot, dan sudut pandang. 

Premis adalah ringkasan cerita fiksi dalam satu kalimat yang terdiri dari karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi.

Contoh premis novel yang cukup terkenal adalah "Seorang penyihir muda yang berusaha membebaskan dunia dari kegelapan dengan melawan penyihir jahat"

Dari premis tersebut, kita tahu novel apakah itu? Ya benar. Novel Harry Potter!

"Dari satu kalimat itu, penulis bisa mengembangkan menjadi satu cerita utuh. Kenapa demikian? Karena meskipun hanya dalam satu kalimat, premis merangkum cerita secara keseluruhan. Selain itu, di dalam premis juga terdapat unsur pembangun cerita fiksi. Dari contoh prenis tersebut, bisa kita uraikan menjadi tokoh: penyihir muda, tujuan tokoh: membebaskan dunia, tantangan: penyihir jahat, resolusi: dunia aman dari penyihir jahat," kalimat narasumber memberikan penguatan kepada peserta tentang premis.

KIAT MENULIS CERITA FIKSI, menurut Mazmo sebagai berikut.

1. Niat menulis dan komitmen menyelesaikannya;

2. Perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain;

3. Menentukan ide dan tema cerita fiksi;

4. Membuat kerangka/outline;

5. Mulai menulis; dan

6. Melakukan swasunting.

Materi selengkapnya dapat kita temukan dalam link youtube Mazmo berikut https://www.youtube.com/watch?feature=shared&v=dXX9RWxT_u8


"Tak ada penderitaan yang lebih berat daripada memendam cerita di dalam hati"

(Maya Angelou)

Jumat, 03 November 2023

RESEP MENULIS Itu MUDAH

 Pertemuan ke-9

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) 30 PGRI

Jumat, 3 November 2023

Sumber : WA grup KBMN 30

Jika Tanganku adalah kuas, maka tulisanku adalah lukisan berjuta warna.
Jika tulisanku adalah musik, maka aksaraku kan menari melentingkan rasa seirama.
Jika menulis laksana udara, kan kuhirup aroma berjuta asa
Menelisip masuk relung dada
Memenuhi peparuku dengan berjuta frasa. 

Ya Menulis itu mudah, semudah bernafas, berkata, melukis, bernyanyi maupun menari. 

Kelas Belajar Menulis KBMN malam ini, Jumat, 3 November 2023 menghadirkan tema MENULIS Itu MUDAH bersama narasumber hebat Prof. Dr. Ngainun Naim, dan dipandu moderator handal Purbaniasita Kusumaning Sedyo, S.Pd. 

Narasumber berbagi resep Menulis itu Mudah, ternyata hanya dengan beberapa langkah berikut.

1. Optimis. Membangun optimisme dalam menulis sangatlah penting, karena dengan memiliki optimisme yang tinggi, tantangan dalam menulis dapat ditundukkan. Tantangan tak perlu dihindari, tetapi harus bisa ditaklukkan.

2. Menulis dari hal-hal sederhana. Penulis pemula dapat menulis kisah perjalanan, tidak perlu panjang-panjang. Kisah perjalanan singkat dapat dijadikan bahan tulisan.

3. Target 5 paragraf setiap hari. Menulis dengan target 5 paragraf setiap hari dapat melatih diri untuk disiplin menulis. 

4. Menulis di blog, baik blog pribadi atau di kompasiana. Menulis di blog dapat menjadi media paling mudah untuk mengasah keterampilan menulis siapa saja. Terbukti sudah banyak sekali penulis-penulis besar muncul dari menulis di blog.

5. Rajin mencari sumber inspirasi menulis. Membaca merupakan amunisi bagi setiap penulis, dengan banyak membaca blog-blog penulis lainnya, maka ide-ide atau inspirasi menulis akan diperoleh.

6. Menulis 20 menit setiap hari. Cara ini dapat dicoba setiap hari dengan menuliskan apa saja selama 20 menit. Tidak perlu menulis sesuatu yang berat. Tetapi sesuatu yang disukai bisa dituliskan. Cukup 20 menit saja.

7. Menulis tanpa Beban. Rumus sederhananya yaitu tulis-tulis-tulis, ya tulis saja. titik.


"Menulislah dengan ikhlas, karena bisa memberikan berkah dalam hidup"

(Ngainun Naim)

1.     

Jumat, 27 Oktober 2023

WASPADA ! WRITERS BLOCK

 Pertemuan Ke-6

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) 30 PGRI

Jumat, 27 Oktober 2023

Sumber : Wa grup KBMN

"Tidak ada karya yang jelek, yang ada hanyalah karya yang belum menemukan takdirnya"
(Gramatolina)

Jumat, 27 Oktober 2023. Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Gelombang 30 memasuki Pertemuan ke-6. Kelas dimulai pukul 19.00 wib melalui wa grup. Tema malam ini, WRITERS BLOCK, sebuah virus yang sering menyerang para penulis. Materi keren ini disampaikan oleh narasumber muda nan cantik yaitu Ditta Didya Utami, S.Pd.,Gr. Profil narasumber dapat dibaca pada https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html Kelas malam ini dipandu oleh Ibu Lely Suryani, S.Pd.,SD, moderator handal dan tim solid OmJay. Beliau adalah mentor saya di kelas ini. 

Pernahkah Anda mendengar Istilah Writer's block? atau bahkan pernah mengalaminya? 

Writer's Block pertama kali diperkenalkan oleh  Edmund Bergler, seorang psikoanalis dari Amerika, pada tahun 1940-an.

Wikipedia mengartikan Writer's Block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan dalam menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

Narasumber mengajak peserta untuk melakukan refleksi diri dengan pertanyaan pemantik, pernahkah anda mengalami writer's block?
Jawabannya ternyata para peserta sebagian besar sering mengalaminya. Yah, tentu saja termasuk diri ini. he he

Bagaimana menyadari bahwa virus writer's block ini menyerang kita? Berikut Ciri-ciri terkena Writers Block 
  • Sulit fokus, 
  • tidak ada inspirasi menulis, 
  • menulis lebih lambat dari biasanya, atau 
  • merasa stres dan frustasi saat menulis.
Sebagai seorang penulis pemula, tak perlu berkecil hati dan patah semangat. Karena writer's block bisa hinggap dalam hitungan menit, jam, hari, minggu, bahkan berbulan bulan. Bisa menyerang banyak kalangan, tanpa pandang bulu dan tanpa pilih kasih. Cerpenis, Novelis, Script writer, jurnalis dan berbagai macam profesi menulis lainnya punya kemungkinan terserang writer's block ini. 

Mengenali penyebab munculnya writer's block dapat membantu diri kita untuk mencegah, dan mengatasinya sejak dini. Berikut penyebab-penyebab munculnya writer's block 

1. Mencoba topik/tema baru 
Misalkan, jika kita sering menulis jurnal ilmiah, kemudian tertarik untuk menulis novel remaja. Bisa jadi WB menyerang sehingga novel tidak bisa terselesaikan sesuai harapan.

2. Stres dan Lelah Fisik/Mental
Aktivitas harian yang padat, tekanan dari pekerjaan dll terkadang membuat kita (sadar/tidak) mengalami stres

3. Terlalu Perfeksionis
Ingin menghasilkan tulisan yang berkualitas itu sangat penting bagi penulis. Tak jarang, akhirnya menununggu untuk sempurna barulah diselesaikan. 

Bagaimana? apakah penyebab di atas lekat dengan diri kita? Setelah menyadari semua penyebab ini, tentunya penting untuk mengetahui cara menangkal penyebab tersebut.

Berikut Cara Menanggulangi Writers Block :

a. Fokus pada tema pertama atau konsisten pada pilihan dan konsekuensinya
b. mengingat para guru kepenulisan kita juga bisa membantu. Misalnya Omjay yang sudah sangat sangat konsisten menulis setiap hari.
c. menyempatkan waktu, bukan menyisakan waktu untuk menulis.
d. Jika terlalu penat, istirahat saja, ambil jeda sejenak.
e. Berganti aktivitas yang bisa menyegarkan pikiran terlebih dahulu baru kemudian melanjutkan menulis.
f. Sadari bahwa tidak semua dapat dicapai sempurna. Setiap orang bisa melakukan kesalahan. Contoh penulis profesional pun dapat mengalaminya.
g. Percaya diri. 
h. Tanamkan pada diri bahwa tulisan jelek masih lebih baik daripada tulisan yang tidak selesai.
i. Tentukan skala prioritas jika dihadapkan pada kegiatan yang sama-sama penting. Misalnya 1)
j. Baca buku yang ringan dan menghibur untuk merecharge diri
k. Membuat kerangka tulisan
l. Membaca kembali kerangka tulisan

Sebuah pepatah mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Hal ini juga berlaku bagi kita penulis untuk dapat menghindari writer's block ini. Setiap penyakit tentu ada obatnya bukan? Begitu juga virus writer's block ini bisa kita cegah dan hindari lebih awal, lebih cepat akan lebih baik agar tidak bersemayam abadi di otak, jiwa dan raga kita. Karena jika terlalu lama, hal ini akan membahayakan. Sulit untuk bangkit kembali. 

Trik Menghindari Writers Block 

a. Menulis bebas atau free writing ini adalah teknik menulis dimana kita mengesampingkan terlebih dahulu tentang salah ejaan, salah ketik, koherensi dan sebagainya.
b. Terus menulis dan menulis, sehingga keterampilan menulis semakin terasah
c. Segera bangkit, lawan dan lanjutkan menulis.
d. Jika ide muncul segera catat
e. Plot setiap ide yang muncul dalam beberapa file, jika ada yang beririsan jadikan satu tema tulisan
f. Manfaatkan AI seperti ChatGPT atau lainnya
g. Hilangkan distraksi. Misalnya tjauhkan hp ketika hendak fokus menulis agar tidak tergoda membuka wa atau artikel lainnya.
h. Ingat deadline. Sebaiknya menulis sebelum deadline selesai.
i. Rajin membaca karya orang lain sesuai tema yang akan dibuat
j. Pilih tema tulisan dan bahan bacaan sesuai minat, sehingga mudah mencermati diksi, struktur dsb.

Kelas malam ini sangat hidup dan penuh semangat, terbukti dari antusiasme peserta untuk bertanya. Tak terasa waktu pun telah melewati pukul 21.00 wib. Pertanyaan masing-masing peserta menunjukkan bahwa semua pernah mengalami writer's block dan pastinya dengan jawaban dari narasumber, kami bersiap menghindar sejauh-jauhnya dari writer's block ini. 

"Terkadang apa yang kita anggap kecil, remeh dan sederhana, 
bisa jadi sangat berarti bagi orang lain, 
Teruslah memberi arti bagi setiap orang yang kita temui, 
dalam setiap hal yang kita lalui dan untuk setiap waktu yang kita miliki" 
(Ditta Widya Utami)

Rabu, 25 Oktober 2023

MENULIS BUKU AJAR

 Pertemuan ke-5

Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) 30 PGRI

Rabu, 25 Oktober 2023

Sumber : wa grup KBMN 30

Rabu, 25 Oktober 2023, Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) ke-30 memasuki pertemuan ke-5. Tema kelas malam ini yaitu MENULIS BUKU AJAR bersama narasumber handal Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd, seorang dosen dan pengajar di FIP prodi BK UNIPAR Jember.. Kegiatan belajar dipandu oleh moderator cantik ibu Nur Dwi Yanti, M.Pd

Apabila kamu telah selesai dengan suatu urusan, maka segera kerjakanlah urusan yang lain. 

"Salah satu tanda kita masih mencintai kehidupan adalah dengan terus bergerak. Bergerak maju menjemput impian, dan bukan jalan ditempat, apalagi mundur ke belakang untuk mengingat kenangan. Sebab masa lalu hanyalah kenangan bukan diratapi dan dipertanyakan. Maka teruslah bergerak maju ke depan". Kalimat pembukaan yang sangat memotivasi dari sang moderator.

Narasumber menyampaikan tujuan belajar malam ini yaitu yaitu Peserta Pelatihan Temu Penulis KBMN mampu menulis Buku Ajar (BA) mata pelajaran/kuliah yang diampu sesuai dengan teori-teori dan prinsip-prinsip penulisan BA.

Menurut para ahli, dirujuk dari beberapa jurnal ilmiah, buku ajar didefinisikan sebagai : 

  • Menurut Suharjono (2001), buku ajar adalah buku yang digunakan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya untuk maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran
  • Menurut Ali Mudlofir dalam bukunya yang berjudul “Pengembangan Kurikulum dan Bahan Ajar”, buku ajar adalah sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu, materi pembelajaran yang disusun secara sistematis, dan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi.
A. Bahan Ajar VS Buku Ajar
Bahan ajar merupan ruh bagi guru. Berikut perbedaan antara bahan ajar dengan buku ajar. 
Sumber : PPT Narasumber
  • Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis atau pun tidak tertulis.
  • Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar.
  • Buku Ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar.
  • Buku Ajar adalah buku ilmiah berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)

B. Pentingnya Buku Ajar dalam Pembelajaran
Berdasarkan Trilogi Pembelajaran, Buku Ajar penting dalam pembelajaran karena memiliki tujuan    yang jelas, strategi dan penilaian. Tujuan Buku ajar yaitu bimbingan kepada siswa, dapat digunakan untuk belajar dimana saja, kapan saja, meskipun tidak ada guru, tidak bergantung kepada guru sebagi sumber utama informasi, bisa belajar dengan kecepatan masing-masing sesuai dengan potensi. 

C. Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian/Hasil Pemikiran
Buku Ajar yang dapat disusun guru, berupa:
a. Buku Ajar
b. Modul
c. Diktat
d. Petunjuk Praktikum
e. Naskah Tutorial
d. Buku Referensi 
Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang substansi, pembahasannya pada satu bidang ilmu, ditulis mengikuti kaidah ilmiah dan disebarluaskan secara resmi.
e. Monograf
Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang membahas hanya pada satu hal saja dalam suatu bidang ilmu.

D. Cara Penulisan Buku Ajar
Karena Buku Ajar bagian dari hasil pemikiran maka seorang guru harus memilik Penguasaan Ilmu. Modal awal yang harus dikuasai yaitu sebelum menulis Buku Ajar:
  • Penguasaan Ilmu --> bahan ajar yang dimiliki guru dapat menjadi sumber materi Buku Ajar
  • Kemampuan Berbahasa 
  • Komitmen Guru/Dosen
Pengalaman mengajar selama ini dapat menjadi bekal dalam menyusun buku ajar. Guru sebagai seorang peneliti dapat melakukan observasi

CARA PENYUSUNAN BUKU AJAR

1. PENATAAN INFORMASI (compilation text)
Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan RPS yang telah disusun

2. PENGEMASAN KEMBALI (information repackaging)
Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalah RPS

3. MENULIS SENDIRI (starting from scratch)
Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPS mata kuliah yang diampu


PROSEDUR KOMPILASI


Prosedur Pengemasan Kembali Informasi




E. Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar

F. Sistematika Buku Ajar 







KEUNTUNGAN Guru Menulis Buku Ajar yaitu selain merasakan kepuasan tersendiri, guru juga mendapatka promosi & kenaikan Pangka, mendapatkan insentif, finansial-royalti.

"Membuat buku ajar adalah bahwa  suatu tugas yang kompleks dan penting dalam dunia pendidikan. Dalam membuat buku ajar, penulis harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk tujuan pembelajaran, integrasi teknologi, desain interaktif,  responsif terhadap perkembangan, kolaborasi, pengujian, keberlanjutan, aksesibilitas, hak cipta, dan etika. jadi tetap dijaga semangat dan konsistensinya," closing statemen Bunda Muda yang penuh motivasi.

Menulis Buku Ajar adalah impian saya sejak lama. Semoga Allah mudahkan mewujudkannya, berkat ikhtiar belajar malam ini. Aamiin.

MENULIS BUKU Ber-ISBN dari KARYA ILMIAH

  Pertemuan ke-24 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke 30 PGRI Jumat, 08 Desember 2023 Sumber : WA grup KBMN 30 Jumat, 08 Desember 2023...