Pertemuan ke-24
Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke 30 PGRI
Jumat, 08 Desember 2023
- Memodifikasi judul KTI menjadi judul buku
Belajar, Berbagi, dan Kolaborasi
Pertemuan ke-24
Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke 30 PGRI
Jumat, 08 Desember 2023
Pertemuan ke-10
Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke 30 PGRI
Senin, 06 November 2023
Tentunya puisi tepat menggambarkan materi kelas kali ini, yakni tentang tulisan fiksi. "Bapak/Ibu tentunya pernah menulis atau membaca puisi, cerpen, novel dan berbagai cerita fiksi. Malam ini kita akan belajar langsung dengan ahlinya agar kita dapat menulis cerita fiksi," begitu kalimat moderator mengawali tema malam ini.
Narasumber mengajukan beberapa pertanyaan, sebelum menyampaikan materinya. Jawaban kami kirimkan kepada moderator. Waktu untuk setiap pertanyaan yaitu selama 5 menit.
Pertanyaan 1
Apa yang memotivasi Bapak/Ibu untuk belajar menulis cerita fiksi?
Jawaban peserta pun beragam. Saya sendiri menulis fiksi seperti cerpen dan novel belum pernah sama sekali, kalo menulis puisi sering juga tetapi sebatas akrostik dan belum penuh dengan diksi-diksi yang menghipnotis pembaca. Menulis fiksi ini menjadikan hal baru yang ingin saya pelajari, karena saya masih lebih mudah menulis non fiksi seperti artikel-artikel ilmiah.
Melalui pertanyaan-pertanyaan pemantik ini, ternyata Narasumber sedang melakukan asesmen diagnostik untuk memetakan pengetahuan awal para peserta. Seperti yang saya lakukan di kelas sebelum memulai pembelajaran. He he
Pertanyaan 2
Ceritakan pengalaman Bapak/Ibu dalam menulis cerita fiksi
Pengalaman saya selama menulis cerita fiksi yaitu saya beberapa kali pernah menulis cerita anak, selain itu saya juga menulis puisi, pantun, gurindam, sajak. Kebetulan naskah cerita anak yang saya tulis pernah mendapatkan juara 3 dalam sebuah event menulis dari Wadas Kelir Publishing.
Jawaban peserta pun semakin beragam. Ada yang merasa lebih sulit menulis cerita fiksi dibandingkan non fiksi. Ada juga peserta yang senang menulis fiksi karena bisa bebas berimajinasi.
Berikut beberapa karya Mazmo yang telah diterbitkan, baik dari penerbit mayor maupun penerbit Indie.
Sebelum menulis cerita fiksi, peserta harus memiliki persepsi yang sama tentang syarat untuk bisa menulis cerita fiksi dan wajib dimiliki agar bisa menghasilkan cerita fiksi yang menarik, antara lain :
1. Komitmen dan niat yang kuat;
2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset;
3. Banyak membaca cerita fiksi;
4. Mempelajari KBBI dan PUEBI;
5. Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi; dan
6. Siap menjaga konsistensi menulis cerita fiksi.
Sangat penting bagi penulis pemula untuk memahami tentang dasar-dasar menulis cerita fiksi, salah satunya adalah mengenal unsur pembangun cerita, yaitu tema, premis, latar/setting, penokohan, alur/plot, dan sudut pandang.
Premis adalah ringkasan cerita fiksi dalam satu kalimat yang terdiri dari karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi.
Contoh premis novel yang cukup terkenal adalah "Seorang penyihir muda yang berusaha membebaskan dunia dari kegelapan dengan melawan penyihir jahat"
Dari premis tersebut, kita tahu novel apakah itu? Ya benar. Novel Harry Potter!
"Dari satu kalimat itu, penulis bisa mengembangkan menjadi satu cerita utuh. Kenapa demikian? Karena meskipun hanya dalam satu kalimat, premis merangkum cerita secara keseluruhan. Selain itu, di dalam premis juga terdapat unsur pembangun cerita fiksi. Dari contoh prenis tersebut, bisa kita uraikan menjadi tokoh: penyihir muda, tujuan tokoh: membebaskan dunia, tantangan: penyihir jahat, resolusi: dunia aman dari penyihir jahat," kalimat narasumber memberikan penguatan kepada peserta tentang premis.
KIAT MENULIS CERITA FIKSI, menurut Mazmo sebagai berikut.
1. Niat menulis dan komitmen menyelesaikannya;
2. Perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain;
3. Menentukan ide dan tema cerita fiksi;
4. Membuat kerangka/outline;
5. Mulai menulis; dan
6. Melakukan swasunting.
Materi selengkapnya dapat kita temukan dalam link youtube Mazmo berikut https://www.youtube.com/watch?feature=shared&v=dXX9RWxT_u8
"Tak ada penderitaan yang lebih berat daripada memendam cerita di dalam hati"
(Maya Angelou)
Pertemuan ke-9
Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) 30 PGRI
Jumat, 3 November 2023
Kelas Belajar Menulis KBMN malam ini, Jumat, 3 November 2023 menghadirkan tema MENULIS Itu MUDAH bersama narasumber hebat Prof. Dr. Ngainun Naim, dan dipandu moderator handal Purbaniasita Kusumaning Sedyo, S.Pd.
Narasumber berbagi resep Menulis itu Mudah, ternyata hanya dengan beberapa langkah berikut.
1. Optimis. Membangun optimisme dalam menulis sangatlah penting, karena dengan memiliki optimisme yang tinggi, tantangan dalam menulis dapat ditundukkan. Tantangan tak perlu dihindari, tetapi harus bisa ditaklukkan.
2. Menulis dari hal-hal sederhana. Penulis pemula dapat menulis kisah perjalanan, tidak perlu panjang-panjang. Kisah perjalanan singkat dapat dijadikan bahan tulisan.
3. Target 5 paragraf setiap hari. Menulis dengan target 5 paragraf setiap hari dapat melatih diri untuk disiplin menulis.
4. Menulis di blog, baik blog pribadi atau di kompasiana. Menulis di blog dapat menjadi media paling mudah untuk mengasah keterampilan menulis siapa saja. Terbukti sudah banyak sekali penulis-penulis besar muncul dari menulis di blog.
5. Rajin mencari sumber inspirasi menulis. Membaca merupakan amunisi bagi setiap penulis, dengan banyak membaca blog-blog penulis lainnya, maka ide-ide atau inspirasi menulis akan diperoleh.
6. Menulis 20 menit setiap hari. Cara ini dapat dicoba setiap hari dengan menuliskan apa saja selama 20 menit. Tidak perlu menulis sesuatu yang berat. Tetapi sesuatu yang disukai bisa dituliskan. Cukup 20 menit saja.
7. Menulis tanpa Beban. Rumus sederhananya yaitu tulis-tulis-tulis, ya tulis saja. titik.
"Menulislah dengan ikhlas, karena bisa memberikan berkah dalam hidup"
(Ngainun Naim)
1.
Pertemuan Ke-6
Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) 30 PGRI
Jumat, 27 Oktober 2023
Pertemuan ke-5
Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) 30 PGRI
Rabu, 25 Oktober 2023
Rabu, 25 Oktober 2023, Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) ke-30 memasuki pertemuan ke-5. Tema kelas malam ini yaitu MENULIS BUKU AJAR bersama narasumber handal Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd, seorang dosen dan pengajar di FIP prodi BK UNIPAR Jember.. Kegiatan belajar dipandu oleh moderator cantik ibu Nur Dwi Yanti, M.Pd
Apabila kamu telah selesai dengan suatu urusan, maka segera kerjakanlah urusan yang lain.
"Salah satu tanda kita masih mencintai kehidupan adalah dengan terus bergerak. Bergerak maju menjemput impian, dan bukan jalan ditempat, apalagi mundur ke belakang untuk mengingat kenangan. Sebab masa lalu hanyalah kenangan bukan diratapi dan dipertanyakan. Maka teruslah bergerak maju ke depan". Kalimat pembukaan yang sangat memotivasi dari sang moderator.
Narasumber menyampaikan tujuan belajar malam ini yaitu yaitu Peserta Pelatihan Temu Penulis KBMN mampu menulis Buku Ajar (BA) mata pelajaran/kuliah yang diampu sesuai dengan teori-teori dan prinsip-prinsip penulisan BA.
Menurut para ahli, dirujuk dari beberapa jurnal ilmiah, buku ajar didefinisikan sebagai :
- Menurut Suharjono (2001), buku ajar adalah buku yang digunakan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya untuk maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran
- Menurut Ali Mudlofir dalam bukunya yang berjudul “Pengembangan Kurikulum dan Bahan Ajar”, buku ajar adalah sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu, materi pembelajaran yang disusun secara sistematis, dan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi.
Pertemuan ke-24 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) Ke 30 PGRI Jumat, 08 Desember 2023 Sumber : WA grup KBMN 30 Jumat, 08 Desember 2023...